Wednesday 20 July 2016

SISTEM KOORDINASI
PADA MANUSIA

  A. Sistem Saraf pada Manusia
      Sistem saraf manusia terdiri atas dua bagian, yaitu sistem saraf sadar dan sistem saraf tak sadar. Susunan sistem saraf itu dapat digambarkan dalam bagan berikut.
     


                                                                                                      Sumber Gambar : www.google.com

Bagan sistem saraf manusia

      Sebagai alat koordinasi, sistem saraf berfungsi dalam hal :
1.   Mengetahui kejadian dan perubahan di sekitar, biasanya dilakukan melalui indra,
2.   Mengendalikan tanggapan atau reaksi terhadap keadaan sekitar, serta
3.   mengendalikan kerja organ - organ tubuh.

1.   Sel Saraf
      Jaringan saraf terdiri atas sel – sel saraf (neuron) yang saling berhubungan. Neuron memiliki bagian – bagian yang terdiri atas badan sel, dendrit (dendron), dan neurit (akson). Badan sel terdiri atas inti sel (nukleus) dan sitoplasma. Di dalam sitoplasma terdapat mitokondria, badan Golgi, lisosom, dan badan Niesel. Berdasarkan fungsinya, sel saraf (neuron) dibedakan menjadi tiga yaitu :
  1. Neuron sensorik berfungsi mengantarkan rangsangan dari penerima rangsangan menuju ke sistem saraf pusat, yaitu otak dan sumsum tulang belakang.
  2. Neuron Motorik berfungsi mengantarkan rangsangan dari sistem saraf pusat menuju ke sasaran rangsang (efektor), yang berupa otot dan kelenjar.
  3. Interneuron (neuron asosiasi) yang disebut juga neuron penghubung terdapat di sumsum tulang belakang. Neuron penghubung berfungsi menghantarkan rangsangan dari neuron sensorik ke neuron motorik.  

2.  Susunan Saraf
       Susunan saraf manusia dibedakam menajdi dua yaitu : susunan saraf sadar dan susunan saraf tak sadar. Susunan saraf sadar meliputi susunan saraf pusat ( otak dan sumsum tulang belakang ) dan susunan saraf tepi yang terdiri atas serabut – serabut saraf. Susunan saraf tak sadar meliputi susunan saraf simpatik dan susunan saraf parasimpatik.

a.   Susunan saraf sadar ( Somatik )
Susunan saraf sadar terdiri dari susunan saraf pusat dan susunan saraf tepi (perifer).
1)     Susunan saraf pusat
Susunan saraf pusat berfungsi mengatur seluruh kegiatan tubuh, yang susunannya terditi atas otak dan sumsum tualng belakang. Otak dan sumsum tulang belakang merupakan pusat dari seluruh sistem saraf manusia. Diantara otak dan sumsum tulang belakang terdapat sumsum lanjutan ( medulla oblongata)

-      Otak
Otak (ensefalon) adalah organ terbesar dan paling kompleks di antara seluruh sistem saraf . Otak dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
a)      Otak besar (cerebrum)
Permukaannya tampak berlipat-lipat dan mengandung kurang lebih 15 triluin sel saraf. Otak besar terdiri atas dua belahan yaitu belahan kanan yang mengkoordinasi tubuh bagian kanan. Otak besar merupakan pusat pengendali semua kegiatan misalnya berfikir, bergerak, berbicara, melihat, mendengar dan lain sabgainya.

Fungsi otak besar (cerebrum) adalah
-      Mengingat pengalaman-pengalam yang lalu
-      Pusat pensarafan yang menangani aktivitas mental, akal, intelegensia, keinganan dan memori
-      Sebagai pusat kesadaran, mengndalikan semua kegiatan yang disadari seperti bergerak, berfikir mendengar. Melihat berbicara dan meraba.
b)    Otak tengah ( mesencepalon )
Bagian yang berkembang baik adalah lobus optikus. Lobus optikus adalah pusat reflekasi pupil mata dan pengaturan keseimbangan tubuh.
c)     Otak kecil ( cerebellum )
Otak kecil merupakan pusat pengaturan keseimbangan dan mengkoordinasi otot-otot saat kita akan melakukan suatu gerakan. Otak kecil terdiri atas dua belahan yaitu belahan kanan dan belahan kiri yang kedua belahannya di hubungkan oleh jembatan varol.

Fungsi cerebellum adalah :
-      Untuk kesimbngan dan rasangan pendengaran ke otak
-      Sebagai pusat penerimaan impuls dari reseptor sensasi umum medulla spinalis pusat penerimaan impuls dari reseptor sensasi umum medulla spinalis dari venus vagus kelopak mata, rahang atas dan bawah serta otot pengayuh.
-      Menerima informasi tentang gerakan yang sedang dan akan dikerjakan dan mengatur gerakan sisi badan.
d)    Sumsum lanjutan (medulla oblongata )
Sumsum lanjuta terletak di depan otak kecil di bagian bawah otak besar.sumsum lanjutan meghubungkan otak kecil dan sumsum tulang belakang sehingga disebut sumsum lanjutan (sumsum penghubung )

Fungsi sumsum lanjutan :
-        Mengatur denyut jantung
-        Kecepatan pernafasan
-        Pengatur suhu tubuh
-        Kegiatan tubuh yang tidak disadari (mengontrol kegiatan refleks)

-         Sumsum tulang belakang (Medulla spinalis)
Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam ringga tulang belakang mulai dari ruas tulang leher sampai ruas tulang sampai ruas tulang punggung yang ke dua. Bagian sumsum tulang belakang terbentuk sayap kearah depan disebut akar ventral.
Otak dan sumsum tulang belakang dilapisi oleh tiga macam selaput yang dikenal dengan nama selaput meningas. Susunan selaput tersebut di luar ke dalam adalah sebagai berikut :
-         Duramater
Merupakan selaput paling luar. Bertindak sebagai selaput pelindung terhadap jaringan – jaringan yang halus dari otak dan sumsum tulang belakang.
-      Araknoid
Merupakan selaput tipis dan halus terletak antara piameter dan durameter. Araknoaid dipisahkan dari piameter oleh suatu ruang yang disebut ruang subaraknoid yang di dalamnya berisi cairan serebrospinal yang berfungsi sebaga pelindung otak dan sumsum tulang belakang dari goncangan.
-         Piameter
Merupakan selaput palingan dalam dan banyak mengandung pembuluh darah. Selaput itu merupakan selaput yang melapisi bagian otak dan sumsum tulang belakang.

3.     Sistem Saraf Tepi
      Sistem saraf tepi disebut sistem saraf perifer. Sistem saraf tepi menghubungkan saraf pusat dengan alat – alat tubuh tertentu, seperti kulit, mata, telinga dan hidung. Sistem saraf tepi terbagi menjadi sistem araf sadar dan sistem saraf tak sadar. Sistem saraf sadar terdiri atas 12 pasang saraf otak (cranial) dan 31 pasang saraf sumsum tulang belakang (spinal).

4.     Sistem Saraf Otonom
      Sistem saraf otonom disebut juga sistem saraf tak sadar karena sistem saraf ini mengendalikan aktivitas tubuh yang tidak disadari. Antara lain denyut jantung, gerak saluran pencernaan, dan sekresi enzim. Sistem saraf otonom dibedakan menjadi sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik.

4.     Gerak Refleks dan Gerak Biasa
      Gerak refleks adalah tindakan yang timbul tiba – tiba, tidak dapat dicegah, dan berlangsung tanpa disadari.

      Proses terjadinya gerak refleks
      Impuls ® Reseptor (indra) ® saraf sensorik ® saraf penghubung ® saraf motorik ® efektor (otot) ® gerakan


      Proses terjadinya gerak biasa (disadari)
      Impuls ® reseptor (indra) ® saraf motorik ® otak ® saraf sensorik ® efektor (otot)


0 comments:

Post a Comment